Di tengah-tengah gelombang cuaca dingin yang melanda berbagai bagian China, Beijing menemukan dirinya berjuang dengan salju yang lebih berat dari yang diantisipasi. Mendorong pihak berwenang untuk mengambil tindakan cepat pada hari Rabu. Saat cuaca dingin berlanjut, pejabat di ibu kota sibuk China, tempat tinggal hampir 22 juta orang, menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Dengan hujan beku dan salju diprediksi akan berlanjut hingga Senin berikutnya. Pemerintah memperkuat layanan transportasi umum sambil menutup delapan jalan raya utama, menurut penyiar negara CCTV.
Salju yang tidak terduga membawa kagum dan ketidaknyamanan bagi penduduk seperti Kylie Chen, yang terkagum-kagum pada pemandangan yang indah sambil menyadari tantangan yang dihadapinya dalam rutinitas sehari-hari. Jalan licin dan pengemudi yang tidak bertanggung jawab memperparah kesulitan, membuat bepergian menjadi tugas yang menakutkan bagi banyak orang. Meskipun menariknya salju, Chen, penduduk Beijing berusia 23 tahun, menemukan dirinya berhadapan dengan jalan yang berlumpur selama perjalanan kerjanya.
Salju pada malam Selasa, yang berlangsung lebih lama dan lebih berat dari yang diprediksi, mengejutkan banyak orang. Seorang pejabat observatorium mengaitkan fenomena tersebut dengan konvergensi aliran udara lembap dari selatan dan massa udara dingin yang bergerak lambat ke arah timur. Seperti yang dilaporkan oleh surat kabar Beijing Daily. Peristiwa cuaca yang tidak terduga ini mengganggu kenyamanan di seluruh kota dan di luar sana. Memaksa penutupan hampir 200 segmen jalan raya di seluruh negeri, sesuai laporan CCTV.
Komentar Warga Beijing
Namun demikian, di tengah-tengah gangguan tersebut, beberapa individu menemukan kedamaian dalam pengaturan kerja yang fleksibel. Memungkinkan mereka mengatasi tantangan dengan lebih mudah. Li Qiuhao, penduduk Beijing berusia 31 tahun, menyoroti manfaat dari kemampuan untuk menyesuaikan jam kerja, memberikan kesempatan dari masalah-masalah perjalanan. Fleksibilitas ini tidak hanya mengurangi kemacetan lalu lintas tetapi juga memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk menghargai pemandangan salju dengan santai.
Melihat ke depan, Pusat Meteorologi Nasional telah mengeluarkan prakiraan yang memprediksi suhu di bawah nol di berbagai daerah untuk minggu mendatang. Menandakan kondisi salju yang berkepanjangan. Saat Beijing dan daerah lain bersiap menghadapi cuaca dingin yang berlanjut, pemerintah dan penduduk sama-sama tetap waspada. Menyesuaikan diri dengan tantangan yang ditimbulkan oleh ketidakpastian alam. Di tengah-tengah kesulitan, ketangguhan masyarakat bersinar saat mereka menghadapi kompleksitas dunia salju.