Keluarga dari 44 pekerja konstruksi yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di kota George, Afrika Selatan, harus menahan rasa sakit pada hari Kamis. Hari keempat menunggu dengan penuh kegelisahan sementara mesin berat bekerja di lokasi tersebut dalam perlombaan melawan waktu untuk menemukan korban yang selamat. Ada 81 orang yang berada di lokasi konstruksi ketika tragedi bangunan apartemen pribadi lima lantai runtuh pada hari Senin. Delapan kematian dan 29 korban selamat telah dikonfirmasi, 16 di antaranya dalam kondisi kritis. Ini menurut data terbaru dari pemerintah kota George.
“Sejumlah keluarga menunggu tanpa mengetahui apa yang terjadi dengan anak-anak mereka. Suami mereka, atau paman mereka,” kata Thulas Nxesi, Menteri Ketenagakerjaan Afrika Selatan, kepada para wartawan di lokasi kejadian. Nxesi mengatakan pemerintah akan melakukan penyelidikan sendiri. Penyebab runtuhnya bangunan tersebut belum diketahui. “Kami masih berharap dan berdoa agar kami dapat menemukan orang-orang yang selamat,” kata Anton Bredell, Menteri Provinsi Western Cape.
Identitas orang yang hilang tidak diumumkan. Tetapi daftar nama beredar di antara kelompok-kelompok keluarga yang telah berkumpul di lokasi sejak hari Senin. Mencari-cari informasi tentang orang-orang yang mereka cintai, melaporkan penyiar publik SABC. Sebuah alat berat terlihat mengangkat plat beton yang hancur dari reruntuhan bangunan. Yang sekarang menjadi tumpukan kekacauan batu bata dan besi yang terpelintir. Anjing pencari digunakan untuk melakukan pencarian di area tersebut.
Tragedi yang Memicu Solidaritas
Insiden ini telah memicu gelombang solidaritas di George, dengan perusahaan-perusahaan lokal menyediakan peralatan dan sukarelawan membuka stan kopi untuk keluarga yang menunggu dan petugas penyelamat. Pada hari Rabu, hampir 700 orang terlibat dalam upaya penyelamatan. Tim penyelamat mendengar suara dari korban yang terperangkap pada hari Selasa, menurut seorang pejabat manajemen bencana, tetapi tidak ada pembaruan lebih lanjut sejak saat itu.
Situasi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan lokasi konstruksi di Afrika Selatan. Insiden ini dapat memicu diskusi lebih luas tentang bagaimana proyek konstruksi dipantau dan tindakan apa yang perlu diambil untuk meminimalkan risiko runtuhnya bangunan.
Sementara itu, keluarga korban dan korban selamat mendesak untuk dilakukannya penyelidikan transparan dan cepat untuk mengadili pihak yang bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dan memastikan bahwa tragedi serupa dapat dihindari di masa depan.
Organisasi bantuan internasional dan pemerintah telah menawarkan dukungan mereka untuk memperkuat operasi penyelamatan dan membantu keluarga korban. Diperkirakan upaya penyelamatan akan diperkuat dalam beberapa hari mendatang, sambil harapan untuk menemukan korban selamat terus ada.